Sabtu, 09 Juni 2012

1.2 PENGUKURAN TANAHN DATAR (PLANE SURVEYING)

Pengkuran geodetis dilakukan dengan memperhatikan kelengkungan bumi dan dvelksi vertikal dengan refernsi bumi sebagi speroid dan koordinat dihitung dalam 3 dimensi. Metoda teristris pengkuran geodtis telah digantikan dengan Dopler dan saat ini telah berkembang GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian dan resolusi yang tinggi.

Ilmu ukur tanah embatasi pengkuran dalam bidang datar pada luasan dan jerak tertentu. Pengkuran-pengkuran khsusus meliputi antara lain :

a.            Pengkuran ititk kontrol, memetapkan jaringan kontrol horizontal dan vertical sebagai acuan.
b.            Pengkuran totpografik, mementukan lokasi alam dan budaya manusia serta elevasi yang dipakai dalam pembauatan peta.
c.            Pengkuran kadastral : pengkuran tertutup untuk mementapkan batas pemilikan tanah.
d.            Pengkuran hidrografik, menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau sungai dan bendadungan.
e.            Pengkuran jalur lintas dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membanguan jalan raya, jalan baj, jalur pipa dan proyek jaringan tersier, skuneder dan primer.
f.             Pengkuran kosnuksi dilaksanakan smentara konstruksi berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan horizontal dan konfigurasi.
g.            Pengkuran rancang bangun (as built surveys) menentukan lokasi dan perencanagan pekerkjaan erkayasa yang tepat, memberikan pembuktian dan pencatatan poisi termasuk perubahan deisain dsb.
h.            Pengkuran tambang yakni untuk pedoman penggalian terowongan dan overburden

1.2.1.   Jenis Peta dan Kegunaannya

Peta adalah gambaran dari detail yang ada di permukaan bumi yang dipresentasikan di atas bidang datar. Jenis peta dapat di golongkan atas dasar skala dan maksud penggunaannya.
Menurut skalanya peta dapat di bedakan antara lain :
a.    Peta Teknis dengan skala kurang dari 1: 10.000
b.    Peta Topografi dengan skala antara 1: 10.000 s.d. 1: 250.000
c.    Peta Geografi dengan skala lebih dari 1: 250.000

Peta teknis maupun peta topografi sangat penting artinya bagi keperluan perencanaan (rekayasa) terutama di bidang teknik siil dan Planologi maupun Arsitektur.
Menurut Temanya peta dapat di bedakan menjadi :
a.    Peta Geologi
b.    Peta Satuan Lahan
c.    Peta Iklim
d.    Peta Hidrografi
e.    Peta Pelayaran (Nautical Chart)
f.     Peta Kependudukan
g.    Peta Tata Guna Hutan
h.    Peta Jaringan jalan
i.      Peta cadangan barang tambang dan Bahan Galian
j.      Peta Kadaster
k.    Peta Administrasi Pemerintah
l.       dll

Penggunaan peta-peta tersebut di atas sangat berkaitan dengan bidang-bidang tertentu, baik sebagai alat orientasi maupun analisis. Oleh karena itu peranan peta sangat menentukan produk akhir bagi pekerjaan perencanaan maupun analisis suatu masalah.

1.2.2.    Proses Pemetaan

Proses pemetaan pada umumnya terdiri atas tahapan sebagai berikut.
a.    Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dapat di lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengumpulan secara langsung yakni di lakukan dengan cara observasi atau pengukuran langsung di lapang guna mendapatkan detail alam maupun buatan.
     
b.    Pengolahan Data.

Pengolahan data terdiri dari prosese perhitungan dan analisis data lapang baik secara manual maupun komputerisasi. Sampai saat ini cara manual masih banyak di pakai, terutama untuk perhitungan yang sederhana dan tidak komplek. Dewasa ini pemakaian komputer sudah merupakan bagian integral dalam pengolahan data, terutama untuk perhitungan dan analisis yang komplek, cara manual sudah semakin di tinggalkan. Kelebihan lain dari komputer adalah adanya Bank data (Data Base) yang mudah di panggil maupun untuk keperluan up date (pembaharuan) jika suatu saat terdapat refisi.

c.    Presentasi.

Data yang telah di kumpulkan di olah dan di analisis secara sistematik pada tahap selanjutnya adalah presentasi dalam bentuk peta-peta yang dia maksud. Penggambaran seperti halnya pengolahan data dapat secara manual maupun otomatis. Penggambaran secara manual selain memerlukan waktu yang lama juga tidak mudah melakukan refisi. Penggunaan plotter ataupun automatic drafting equitment kemampuan resolousinya sudah sangat tinggi, sehingga tidak kalah hasilnya di bandingkan dengan cara-cara manual. Selain liebih cepat juga kemampuannya untuk teknik overlay,menjadikan peta dapat berfungsi sebagai alat analisis yang memadai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar